Tuesday, November 27, 2007

Susahnya Menuliskan ide (Part 1)

Mungkin sudah jadi tradisi atau takdir barangkali buat orang kita (Indonesia(Jawa)) untuk lebih cenderung untuk Mendengarkan suatu Ucapan daripada MEMBACA sesuatu.

Hal inilah barangkali yang membuat Buku-buku jadi tidak populer bahkan sudah dalam kategori terlupakan.

Bahkan sudah menjadi hal yang biasa kita lihat seseorang yang habis membeli HP misalnya untuk lebih dulu Tanya kepada penjualnya tentang bagaimana cara pakainya daripada membaca buku petunjuk pemakaian yang ada. Padahal banyak kelebihan-kelebihan dari HP itu yang mungkin hanya bisa di ketahui setelah baca buku petunjuknya.

Adat dan kebiasaan ini berlanjut ke kebiasaan yang lain. Kebiasaan Menulis atau Mencatat.
Menuliskan suatu ide barangkali sudah menjadi sesuatu yang sangat jarang bagi kita. Bahkan dalam setahun selembar pun mungkin tidak ada. Ballpoint dan kertas hanya bagi anak sekolah atau pekerja kantoran saja dan isinya juga bisa di tebak.

1 comment:

rumahkayubekas said...

Salam Mas Adip Asmuni,
Daripada Blognya masih kosong belum terisi,
Gimana kalau kita langsung aja mulai?
Tulis, tulis dan tulis apapun yang terlintas dalam hati,

Ngga penting cerita lama atau cerita basi,
Seperti juga buku, selama belum dibaca kan tetap baru barangkali,
Ngga penting banyak atau sedikit yang kita isi,
Bahkan bila juga cuma judul, siapa tau bagi yang lain jadi arti,

Salam dari rumahkayubekas yang sok ngerti,